Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar
Tugas III
Nama : Rizka Melina Ramadhani.A
NPM : 16518272
GEOGRAFI DAN KEDIHUPAN
A. PENYEBARAN
MAKHLUK HIDUP
Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari
tentang penyebaran organisme di muka bumi. Organisme yang dipelajari mencakup
organisme yang masih hidup dan organisme yang sudah punah.
Dalam biogeografi dipelajari bahwa
penyebaran organisme dari suatu tempat ke tempat lainnya melintasi berbagai
faktor penghalang. Faktor-faktor penghalang ini menjadi pengendali penyebaran
organisme. Faktor penghalang yang utama adalah iklim dan topografi. Selain itu,
faktor penghalang reproduksi dan endemisme menjadi pengendali penyebaran
organisme.
Penyebaran hewan berdasarkan
luas cakupannya dapat dibedakan menjadi cakupan geografis, cakupan geologis,
dan cakupan ekologis. Cakupan geografis yaitu daerah penyebarannya meliputi
daratan dan sistem perairan. Cakupan geologis, yaitu keadaan daratan dan lautan
di masa lampau. Cakupan ekologis adalah daerah penyebarannya dengan kondisi
lingkungan yang sesuai.
Dua faktor lingkungan utama yang berpengaruh terhadap persebaran
makhluk hidup adalah faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban
udara, angin), air, tanah, dan ketinggian permukaan bumi, dan yang termasuk
faktor non fisik (biotik) adalah manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Persebaran organisme di bumi dipengaruhi oleh beberapa Faktor sebagai berikut:
1. Faktor
Abiotik
Faktor
iklim termasuk di dalamnya keadaan suhu, kelembaban udara dan angin sangat
besar pengaruhnya terhadap kehidupan setiap makhluk di dunia. Faktor suhu udara
berpengaruh terhadap berlangsungnya proses pertumbuhan fisik tumbuhan. Sinar
matahari sangat diperlukan bagi tumbuhan hijau untuk proses fotosintesa.
Kelembaban udara berpengaruh pula terhadap pertumbuhan fisik tumbuhan.
Sedangkan angin berguna untuk proses penyerbukan. iklim yang berbeda-beda pada
suatu wilayah menyebabkan jenis tumbuhan maupun hewannya juga berbeda.
Contohnya : Tanaman di daerah tropis, banyak jenisnya, subur dan selalu hijau
sepanjang tahun karena bermodalkan curah hujan yang tinggi dan cukup sinar
matahari. berbeda dengan tanaman yang berada di daerah tundra.
- Keadaan Tanah
Perbedaaan jenis tanah, seperti
pasir, aluvial, dan kapur serta jumlah zat mineral yang terkandung dalam humus
mempengaruhi jenis tanaman yang tumbuh. Keadaan tekstur tanah berpengaruh pada
daya serap tanah terhadap air. Suhu tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan akar
serta kondisi air di dalam tanah. Di daerah tropis akan hidup berbagai jenis
tumbuhan, sedangkan di daerah gurun atau bersalju hanya akan hidup tumbuhan
tertentu.
Tumbuhan kaktus salah satu tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan
kondisi iklim dan keadaan tanah di gurun pasir. Perbedaan jenis tanah
menyebabkan perbedaan jenis dan keanekaragaman tumbuhan yang dapat hidup di
suatu wilayah. Contohnya: di Nusa Tenggara jenis hutannya adalah Sabana karena
tanahnya yang kurang subur.
- Air
Air mempunyai peranan yang
penting bagi pertumbuhan tumbuhan karena dapat melarutkan dan membawa makanan
yang diperlukan bagi tumbuhan dari dalam tanah. Adanya air tergantung dari
curah hujan dan curah hujan sangat tergantung dari iklim di daerah yang bersangkutan.
Keadaan tekstur tanah berpengaruh pada daya serap tanah terhadap air. Suhu
tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan akar serta kondisi air di dalam tanah.
Jenis flora di suatu wilayah sangat berpengaruh pada banyaknya curah hujan di
wilayah tersebut.
Flora di daerah yang kurang curah hujannya keanekaragaman
tumbuhannya kurang dibandingkan dengan flora di daerah yang banyak curah
hujannya. Contohnya: di daerah gurun, hanya sedikit tumbuhan yang dapat hidup,
contohnya adalah pohon Kaktus dan tanaman semak berdaun keras. Di daerah tropis
banyak hutan lebat, pohonnya tinggi-tingi dan daunnya selalu hijau.
- Tinggi Rendah Permukaan Bumi
Permukaan bumi terdiri dari
berbagai macam relief, seperti pegunungan, dataran rendah, perbukitan dan
daerah pantai. Perbedaan tinggi-rendah permukaan bumi mengakibatkan variasi
suhu udara. Variasi suhu udara mempengaruhi keanekaragaman tumbuhan. Hutan yang
terdapat di daerah pegunungan banyak dipengaruhi oleh ketinggian tempat. Faktor
ketinggian permukaan bumi umumnya dilihat dari ketinggiannya dari permukaan
laut .
Semakin tinggi suatu daerah semakin dingin suhu di daerah tersebut.
Demikian juga sebaliknya bila lebih rendah berarti suhu udara di daerah
tersebut lebih panas. Oleh sebab itu ketinggian permukaan bumi besar pengaruhnya
terhadap jenis dan persebaran tumbuhan. Daerah yang suhu udaranya lembab, basah
di daerah tropis, tanamannya lebih subur dari pada daerah yang suhunya panas
dan kering.
2. Faktor
Biotik (Makhluk Hidup)
Makhluk
hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam persebaran tumbuhan. Terutama manusia dengan ilmu dan teknologi yang
dimilikinya dapat melakukan persebaran tumbuhan dengan cepat dan mudah. Hutan
kota merupakan jenis hutan yang lebih banyak dipengaruhi oleh faktor biotik,
terutama manusia.
Manusia juga mampu mempengaruhi kehidupan fauna di suatu
tempat dengan melakukan perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini
menunjukan bahwa faktor manusia berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna
di dunia ini. Contohnya: daerah hutan diubah menjadi daerah pertanian,
perkebunan atau perumahan dengan melakukan penebangan, reboisasi,atau
pemupukan.
Selain
itu faktor hewan juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora.
Peranan faktor tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur
memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan dan juga
mempengaruhi kehidupan faunanya.
Hewan juga memiliki peranan terhadap
penyebaran tumbuhan flora. contohnya: serangga dalam proses penyerbukan,
kelelawar, burung, tupai membantu dalam penyebaran biji tumbuhan. Peranan
faktor tumbuh-tumbuhan adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur
memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh-tumbuhan dan juga
mempengaruhi kehidupan faunanya.
B. PEMBAGIAN WILAYAH BERDASARKAN IKLIM
Iklim di dunia
(bumi) ditentukan oleh
matahari sehingga sering disebut iklim matahari. Banyak sedikitnya sinar
matahari yang diterima oleh permukaan bumi karena perbedaan garis lintang
menjadi dasar suatu iklim di wilayah tertentu. Daerah yang memiliki garis
lintang kecil, maka akan sinar matahari banyak diterima daerah
tersebut dan sebaliknya semakin besar garis lintang, maka semakin sedikit
menerima sinar matahari. Berdasarkan jumlah sinar matahari yang
diterima oleh permukaan Bumi, iklim dibagi
menjadi 4 macam, yaitu :
1. Iklim Tropis
Iklim tropis
biasa ditemukan di daerah sekitar garis ekuator Bumi, di antara garis 23,5
derajat Lintang Utara sampai 23,5 derajat Lintang Selatan. Negara-negara
beriklim tropis itu antara lain Indonesia, Malaysia, dan negara di Asia
Tenggara, India, Hongkong, Arab Saudi, Brasil, Peru, negara di Amerika Tengah,
Nigeria, Madagaskar, Kenya, Kongo, dan lain-lain.
Iklim tropis dibagi lagi menjadi iklim hutan hujan
tropis dengan kondisi hangat dan hujan sepanjang tahun sehingga banyak hutan
lebat, iklim sabana tropis dengan kondisi kering sehingga jarang ada hutan,
iklim, stepa tropis dengan kondisi lebih kering lagi, dan iklim gurun tropis
dengan kondisi yang paling kering.
2. Iklim Subtropis
Iklim subtropis berada di antara garis 23,5 derajat
sampai 40 derajat Lintang Utara dan Lintang Selatan. Negara-negara beriklim
subtropis antara lain Iran, Irak, Nepal, Tiongkok, Jepang, Korea Utara dan
Selatan, Afrika Selatan, Mesir, Australia bagian selatan, Cile, Turki, dan
lain-lain.
Yang termasuk dalam iklim subtropis adalah iklim
Mediterania dengan musim panas yang panas dan kering serta musim dingin yang
basah tapi tidak terlalu dingin. Ada pula iklim subtropis yang hangat dan
lembab dengan musim panas yang hangat dan musim dingin dengan curah hujan
ringan.
3. Iklim Sedang
Iklim sedang berada di antara garis 40 derajat sampai
60 derajat Lintang Utara dan Lintang Selatan. Negara-negara yang beriklim
sedang antara lain Mongolia, Inggris, Irlandia, Perancis, Jerman, Denmark,
Italia, Rumania, Ukraina, dan lain-lain. Iklim sedang dibagi menjadi 4 iklim.
Iklim laut
pantai barat dengan kondisi lembab dan mendung pada musim dingin serta kering
dan cerah pada musim panas. Iklim stepa sejuk dan iklim gurun sejuk dengan
kondisi panas dan kering di musim panas dan berangin di musin dingin. Ada juga
iklim benua lembab dengan kondisi basah saat musim panas.
4. Iklim Dingin
Iklim dingin biasa ditemukan di daerah yang berada
di atas garis 60 derajat Lintang Utara dan Lintang Selatan. Negara-negara yang
beriklim dingin, yaitu Denmark, Swedia, Norwegia, Finlandia, Rusia bagian
utara, Eslandia, Kanada, dan Alaska. Suhu pada musim dingin itu sangat dingin,
sedangkan suhu di musim panas itu sejuk
Iklim dingin dibagi
menjadi 3 iklim. Iklim taiga
dengan kondisi sangat dingin di musim dingin. Iklim tundra
degan kondisi dingin sehingga hanya rumput dan lumut yang dapat tumbuh. Ada
juga iklim kutub
dengan dengan banyak es yang tebal.
C. PERSEBARAN FAUNA ATAU HEWAN
Seperti
halnya tumbuhan, dunia binatang yang menghuni planet bumi pun sangat beragam,
mulai dari binatang bersel satu (amoeba) sampai binatang besar yang hidup di
lingkungan darat maupun wilayah perairan. Secara umum aneka macam binatang di
muka bumi diklasifikasikan menjadi 2 kelompok besar, yaitu vertebrata (binatang
bertulang belakang) dan invertebrata (binatang tidak bertulang belakang). Dalam
pelajaran biologi mengenai hal ini sudah dibahas, coba Anda sebutkan
masing-masing contohnya! Pola persebaran fauna agak berbeda dengan flora.
Pola
persebaran flora bersifat pasif artinya sangat terikat oleh habitat atau
lingkungan hidupnya. Sedangkan persebaran fauna bersifat aktif, artinya bila
habitat yang didiaminya dirasakan kurang cocok atau kurang menguntungkan bagi
kelangsungan hidupnya, maka sering kali binatang mengadakan migrasi ke wilayah
lain. Karena itu, pola persebaran binatang tidak setegas lingkungan hidup
tumbuhan. Menurut Alfred Russel Wallace, secara umum wilayah persebaran fauna
di muka bumi dapat dikelompokkan ke dalam 6 region, yaitu Palaearctic,
Nearctic, Neotropical, Ethiopian, Oriental, Australian.
a. Region
Palearctic
Meliputi wilayah-wilayah di benua Eropa, Uni
Sovyet, pantai Pasifik Barat bagian utara termasuk Jepang, Laut Mediteran, dan
Afrika bagian paling utara. Beberapa jenis binatang dari region iini antara
lain sejenis tikus, kelinci, berbagai jenis spesies anjing, kelalawar.
b. Region Nearctic
Meliputi wilayah-wilayah Amerika Utara dan
Greenland sampai bagian tengah Mexico. Fauna khas kawasan ini antara lain tikus
berkantung yang hidup di sekitar wilayah gurun Pasifik Timur, beberapa jenis
kura-kura, ular berbisa, dan kalkun liar
c. Region
Neotropik
Meliputi sebagian wilayah Mexico bagian selatan,
Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan kepulauan-kepulauan di Hindia Barat. Sifat
binatang neotropik sangat bervariasi.
d. Region
Ethiopia
Meliputi wilayah-wilayah Benua Afrika sebelah selatan Pegunungan
Atlas, kawasan Gurun Sahara, dan ujung selatan Saudi Arabia. Beberapa jenis
mamalia khas region Ethiopia seperti gajah Afrika, badak bercula dua, kuda nil,
gorilla, chimpanzee, berbagai mamalia yang hidup di wilayah padang rumput
seperti zebra, jerapah, singa, dan jenis-jenis harimau.
e. Region
Oriental
Meliputi wilayah India, Indochina, Malaysia, dan
Indonesia bagian barat. Jenis binatang khas tipe oriental antara lain beruang,
banteng, badak bercula satu, orang utan, babon, dan sebagainya. Selain itu
terdapat berbagai jenis ikan dan reptil.
f. Region
Australian
Meliputi wilayah Pulau Papua, Benua Australia, dan
Pulau Tasmania. Kawasan ini ditandai tipe fauna khas seperti binatang
berkantung (Kanguru), Platipus, wallaby, dan kuskus. Beberapa jenis burung khas
region Australia antara lain Cendrawasih, Kasuari, dan Kakatua. Jenis reptil
yang banyak dijumpai di sini adalah ular phiton, ular harimau penyengat, buaya,
kadal dan lain-lain.
Persebaran
flora dan fauna di Indonesia dicirikan dengan adanya garis batas wilayah
persebaran yaitu garis Wallace dan garis Weber. Sebagian besar corak fauna
bagian barat sama dengan corak fauna oriental sedangkan bagian timurmya
meliputi wilayah Maluku dan Papua memiliki corak Australia.
Selain kedua
wilayah penyebarannya tersebut juga terdapat wilayah yang memiliki corak khas
Indonesia yaitu terdapat di bagian tengah dinamakan corak Kepulauan Wallacea,
dimana wilayah persebarannya terletak di antara kedua garis tersebut. Lebih
jelasnya tentang persebaran flora dan fauna di Indonesia dapat Anda pelajari
pada BBM 7 tentang Geografi Regional Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar