Rabu, 17 April 2019


Tugas 2
Nama : Rizka Melina Ramadhani.A
NPM : 16518272

BAGAIMANA PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA ?


A.   APA ITU ALAM SEMESTA ?




  •        Alam Semesta à Kata “alam” mempunyai arti segala yang terdapat di langit dan di bumi. sedangkan kata "semesta" artinya segenap, seluruh, semuanya yang ada di alam tak bisa lepas dari takdirnya masing-masing.
  •        Pengertian dari Alam Semesta à ruang dimana didalamnya ada kehidupa biotic ataupun abiotik dan segala macam peristiwa alam yang bisa diungkapkan ataupun yang belum bisa diungkapkan oleh manusia. ataupun ada juga yang mengatakan bahwa defenisi alam semesta mencakup tentang makrokosmos dan mikrokosmos. makrokosmos merupakan benda-benda yang memiliki ukuran yang sangat besar, misalnya planet, bintang, dan galaksi. makrokosmos merupakan benda-benda yang memiliki ukuran sangat kecil, misalnya elektron, atom, amuba, sel dan sebagainya.


Alam Semesta Manusia merupakan mahluk yang diciptakan Tuhan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Salah satu kelebihan yang diberikan kepada manusia adalah akal. Dengan akalnya manusia bisa berfikir, sehingga muncul ilmu pengetahuan baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf kehidupan manusia. Meskipun demikian ilmu pengetahuan yang dihasilkan manusia memiliki keterbatasan, yaitu kebenaran ilmu yang dihasilkan manusia bersifat tentative dan sementara.

Artinya apabila suatu saat ditemukan ilmu pengetahuan baru dengan bukti-bukti yang kuat, maka ilmu pengetahuan lama tidak berlaku lagi. Adanya keterbatasan ini menuntut manusia untuk terus berfikir dan berfikir, sehingga lahir teori-teori baru yang menjelaskan atau melengkapi teori-teori sebelumnya. Ilmu yang mempelajari mengenai sifat, evolusi dan asal alam semesta (universe) disebut kosmologi.


    B.    TEORI ASAL MUASAL ALAM SEMESTA

     1.  Teori Big Bang (Abbè  Georges Lemaitre, 1927)
      




Menurut teori Big Bang, alam semesta berasal dari keadaan panas dan padat yang mengalami ledakan dahsyat dan mengembang. Semua galaksi di alam semesta akan memuai dan menjauhi pusat ledakan. Pada model big bang, alam semesta berasal dari ledakan sebuah konsentrasi materi tunggal milyaran tahun yang lalu secara terus menerus berkembang sehingga lama kelamaan menjadi lebih dingin seperti sekarang. Mengenai teori big bang orang-orang banyak yang bertanya, dimana dentuman besar (big bang) itu terjadi? Pertanyaan ini muncul karena pada saat terjadi ledakan, susunan big bang merupakan seluruh alam semesta. Ledakan tersebut tidak melemparkan materi ke ruangan.

 Ruangan mengembang dengan waktu tertentu dan terbentuklah alam semesta. Pemahaman mengenai teori big bag ini dapat di analogikan dengan mengembangnya permukaan balon mainan yang ditiup. Apabila pada balon mainan tersebut diberi beberapa titik yang menggambarkan galaksi, kemudian balon itu ditiup, maka anda akan mengamati letak titik-titik yang menjauhi anda. Anda tidak peduli mengamati titik yang mana, namun hasilnya akan sama. Titik-titik pada balon tersebut tidak ada pusatnya.

Demikian pula pada galaksi tidak ada bagian pusat dalam alam semesta. Anda dapat memperhatikan pula bahwa permukaan balon tersebut tidak mempunyai tepi. Ini juga menjelaskan bahwa alam semesta juga tidak mempunyai tepi. Fakta menjauhnya bintang-bintang dapat digambarkan sebagai suatu balon karet yang ditiup, dimana setiap titik pada permukaan balon karet akan saling menjauh .


     2.  Teori Keadaan Tetap (H. Bondi, T. Gold, dan F. Hoyle, 1948)
     



Meskipun teori big bang merupakan salah satu teori yang paling mungkin dalam menjelaskan terbentuknya alam semesta, namun muncul pula teori lain yaitu teori keadaan tetap. Menurut teori keadaan tetap, alam semesta tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya, alam semesta selalu tetap seperti sekarang. Dalam teori ini tidak ada asumsi bola api kosmik yang besar dan pernah meledak. Materi yang ada selalu terus menerus dating silih berganti berbentuk atom-atom hidrogen dalam angkasa yang membentuk galaksi baru dan menggantikan galaksi lama yang bergerak menjauhi kita dalam ekspansinya.


     3.    Teori Osilasi (Fred Hoyle, 1948)
    



Teori osilasi hampir sama dengan teori keadaan tunak. Menurut teori osilasi, alam semesta tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya. Teori osilasi mengakui adanya dentuman besar dan nanti pada suatu saat gravitasi menyedot kembali efek ekspansi ini sehingga alam semesta akan mengempis (collapse) yang pada akhirnya akan mengumpal kembali dalam kepadatan yang tinggi dengan temperature yang tinggi dan akan terjadi dentuman besar kembali.


     4.    Teori Ekspansi dan Kontraksi (Edwin Hubble, 1929)


Teori ini berpendapat bahwa ada suatu siklus di jagat raya. Satu siklus mengalami satu masa ekspansi dan satu masa kontraksi. Satu siklus diperkirakan berlangsung selama 30 milyar tahun. Dalam masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintang di dalamnya. Ekspansi ini diakibatkan oleh adanya reaksi inti hydrogen yang pada akhirnya membentuk unsur-unsur lain yang komplek. Pada masa kontraksi, galaksi-galaksi dan bintang-bintang yang telah terbentuk meredup dan unsure-unsur yang telah terbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Disebut juga Oscillating Theory (teori mengembang dan memampat). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas Makalah Penyebaran Berita Hoax

MAKALAH PENYEBARAN BERITA HOAX PSIKOLOGI DAN TEKNOLOGI INTERNET ...