Tugas 2
Nama : Rizka Melina Ramadhani.A
NPM : 16518272
BAGAIMANA PEMBENTUKAN ALAM SEMESTA ?
A.
APA ITU ALAM
SEMESTA ?
- Alam Semesta à Kata “alam” mempunyai arti segala yang terdapat di langit dan di bumi. sedangkan kata "semesta" artinya segenap, seluruh, semuanya yang ada di alam tak bisa lepas dari takdirnya masing-masing.
- Pengertian dari Alam Semesta à ruang dimana didalamnya ada kehidupa biotic ataupun abiotik dan segala macam peristiwa alam yang bisa diungkapkan ataupun yang belum bisa diungkapkan oleh manusia. ataupun ada juga yang mengatakan bahwa defenisi alam semesta mencakup tentang makrokosmos dan mikrokosmos. makrokosmos merupakan benda-benda yang memiliki ukuran yang sangat besar, misalnya planet, bintang, dan galaksi. makrokosmos merupakan benda-benda yang memiliki ukuran sangat kecil, misalnya elektron, atom, amuba, sel dan sebagainya.
Alam
Semesta Manusia merupakan mahluk yang diciptakan Tuhan dengan segala kelebihan
dan kekurangannya. Salah satu kelebihan yang diberikan kepada manusia adalah
akal. Dengan akalnya manusia bisa berfikir, sehingga muncul ilmu pengetahuan
baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf kehidupan manusia.
Meskipun demikian ilmu pengetahuan yang dihasilkan manusia memiliki
keterbatasan, yaitu kebenaran ilmu yang dihasilkan manusia bersifat tentative
dan sementara.
Artinya
apabila suatu saat ditemukan ilmu pengetahuan baru dengan bukti-bukti yang
kuat, maka ilmu pengetahuan lama tidak berlaku lagi. Adanya keterbatasan ini
menuntut manusia untuk terus berfikir dan berfikir, sehingga lahir teori-teori
baru yang menjelaskan atau melengkapi teori-teori sebelumnya. Ilmu yang
mempelajari mengenai sifat, evolusi dan asal alam semesta (universe) disebut kosmologi.
B.
TEORI ASAL MUASAL ALAM SEMESTA
1. Teori Big Bang (Abbè Georges Lemaitre, 1927)
Menurut
teori Big Bang, alam semesta berasal dari keadaan panas dan padat yang
mengalami ledakan dahsyat dan mengembang. Semua galaksi di alam semesta akan
memuai dan menjauhi pusat ledakan. Pada model big bang, alam semesta berasal
dari ledakan sebuah konsentrasi materi tunggal milyaran tahun yang lalu secara
terus menerus berkembang sehingga lama kelamaan menjadi lebih dingin seperti
sekarang. Mengenai teori big bang orang-orang banyak yang bertanya, dimana
dentuman besar (big bang) itu terjadi? Pertanyaan ini muncul karena pada saat
terjadi ledakan, susunan big bang merupakan seluruh alam semesta. Ledakan
tersebut tidak melemparkan materi ke ruangan.
Ruangan mengembang dengan waktu tertentu dan
terbentuklah alam semesta. Pemahaman mengenai teori big bag ini dapat di
analogikan dengan mengembangnya permukaan balon mainan yang ditiup. Apabila
pada balon mainan tersebut diberi beberapa titik yang menggambarkan galaksi,
kemudian balon itu ditiup, maka anda akan mengamati letak titik-titik yang
menjauhi anda. Anda tidak peduli mengamati titik yang mana, namun hasilnya akan
sama. Titik-titik pada balon tersebut tidak ada pusatnya.
Demikian
pula pada galaksi tidak ada bagian pusat dalam alam semesta. Anda dapat
memperhatikan pula bahwa permukaan balon tersebut tidak mempunyai tepi. Ini
juga menjelaskan bahwa alam semesta juga tidak mempunyai tepi. Fakta menjauhnya
bintang-bintang dapat digambarkan sebagai suatu balon karet yang ditiup, dimana
setiap titik pada permukaan balon karet akan saling menjauh .
2. Teori Keadaan Tetap (H. Bondi, T. Gold, dan F.
Hoyle, 1948)
Meskipun
teori big bang merupakan salah satu teori yang paling mungkin dalam menjelaskan
terbentuknya alam semesta, namun muncul pula teori lain yaitu teori keadaan
tetap. Menurut teori keadaan tetap, alam semesta tidak ada awalnya dan tidak
ada akhirnya, alam semesta selalu tetap seperti sekarang. Dalam teori ini tidak
ada asumsi bola api kosmik yang besar dan pernah meledak. Materi yang ada
selalu terus menerus dating silih berganti berbentuk atom-atom hidrogen dalam
angkasa yang membentuk galaksi baru dan menggantikan galaksi lama yang bergerak
menjauhi kita dalam ekspansinya.
3.
Teori Osilasi (Fred Hoyle, 1948)
Teori
osilasi hampir sama dengan teori keadaan tunak. Menurut teori osilasi, alam
semesta tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya. Teori osilasi mengakui adanya
dentuman besar dan nanti pada suatu saat gravitasi menyedot kembali efek
ekspansi ini sehingga alam semesta akan mengempis (collapse) yang pada akhirnya akan mengumpal kembali dalam kepadatan
yang tinggi dengan temperature yang tinggi dan akan terjadi dentuman besar
kembali.
4.
Teori Ekspansi dan Kontraksi (Edwin Hubble, 1929)
Teori
ini berpendapat bahwa ada suatu siklus di jagat raya. Satu siklus mengalami
satu masa ekspansi dan satu masa kontraksi. Satu siklus diperkirakan
berlangsung selama 30 milyar tahun. Dalam masa ekspansi terbentuklah
galaksi-galaksi serta bintang-bintang di dalamnya. Ekspansi ini diakibatkan
oleh adanya reaksi inti hydrogen yang pada akhirnya membentuk unsur-unsur lain
yang komplek. Pada masa kontraksi, galaksi-galaksi dan bintang-bintang yang
telah terbentuk meredup dan unsure-unsur yang telah terbentuk menyusut dengan
mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Disebut juga Oscillating
Theory (teori mengembang dan memampat).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar