Sabtu, 16 Maret 2019

METAMORFOSIS KUPU-KUPU




TUGAS 1 :
BAGIAN 2

PENGAMATAN TERHADAP PERTUMBUHAN ATAU METAMORFOSIS KUPU-KUPU

        A.     PENDAHULUAN
Lepidoptera termasuk kedalam classis Insecta yang merupakan bagian dari phyllum Arthropoda. Insecta merupakan grup terbesar dari kingdom Animalia karena memiliki keanekaragaman yang tinggi. Classis Insecta memiliki ciri berkaki 6, memiliki sepasang antena, tubuh berbuku-buku (bersegmen-segmen), dengan kepala, thorax, dan abdomen dapat dibedakan.

Kata Lepidoptera berasal dari nama latin lepido-  yang berarti sisik dan nama Yunani –pteron (jamak: -ptera) yang berarti sayap, sehingga Lepidoptera berarti kelompok serangga yang mempunyai sayap bersisik (Peggie, 2014). Lepidoptera atau kupu-kupu merupakan serangga yang memiliki dua pasang sayap dan alat penghisap makanan yang berupa proboscis atau belalai yang menggulung.

Lepidoptera memiliki ciri utama yaitu memiliki sisik-sisik kecil, lebar dan pipih pada sayapnya dan rambut-rambut lebar yang menyerupai sisik pada tubuhnya. Sisik-sisik ini sering berwarna-warni dan terkadang warnanya cerah (Sutrisno dan Darmawan, 2010). Kupu-kupu merupakan bagian dari biodiversitas yang harus dijaga kelestariannya. Kupu-kupu memberikan keuntungan bagi kehidupan manusiaSecara ekologis kupu-kupu memberikan sumbangan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan memperkaya biodiversitas. Indonesia mempunyai berbagai macam keanekaragaman hayati melimpah.

Keanekaragaman hayati adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan ekosistem dan berbagai bentuk hewan, serta tanaman di dunia, oleh karena itu untuk mengetahui ciri-ciri fisik seperti bentuk tubuh, warna, kebiasaan hidup dan ukuran tubuh perlu dilakukan identifikasi melalui pengamatan.

Selain burung, serangga juga mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelangsungan ekosistem lingkungan. Kupu-kupu merupakan serangga terbang, yang mengalami metamorfosa sempurna karena dimulai dari telur, larva, pupa/kepompong, dan dewasa. Penyebaran jenis kupu-kupu dibatasi oleh faktor-faktor geologi dan ekologi yang cocok, sehingga terjadi perbedaan keragaman jenis kupu-kupu. Perbedaan ini disebabkan adanya perbedaan salah satunya adalah iklim. Indonesia mempunyai beragam jenis kupu-kupu iklim tropis.



        B.     SIKLUS HIDUP
                Kupu-kupu adalah serangga yang mengalami metamorfosis sempurna (holometabola) atau serangga yang melalui stadium telur, larva (ulat), pupa (kepompong), dan imago (dewasa). Berikut adalah penjabarannya :

      ·         Telur
        Kupu-kupu dari familia Papilionidae umumnya meletakkan telur satu persatu pada tanaman inang, walaupun ada juga species dari Papilionidae ini yang meletakkan telurnya secara bersusun, misalnya Papilio demolion. Opler dan Strawn, dalam Rouly mengatakan bahwa kupu-kupu betina meletakkan telurnya pada daun, tangkai, atau bagian-bagian lain dari tanaman yang nantinya akan digunakan sebagai makanan larva. Telur kupu-kupu berukuran 1-2 mm, warna dan bentuknya beragam, ada yang setengah bulat, spiral, oval, dan bulat.
       
            Masa stadium telur berbeda-beda pada tiap jenis kupu-kupu. Jumlah telur       yang dihasilkan betina  kupu-kupu sangat menentukan kelestarian hidup kupu-kupu itu sendiri. Apabila jumlah yang dihasilkan sangat banyak, maka kemungkinan kupu-kupu yang tersedia di alam juga banyak. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelestarian species kupu-kupu tidak hanya dilihat dari banyaknya telur yang dihasilkan, melainkan ada ancaman alami yang harus dihadapi kupu-kupu seperti adanya  pemangsa dan parasite yang tentunya hanya menyisakan sedikit telur yang akan berhasil menetas hingga tahap larva, pupa, dan imago.

      ·          Larva
              Larva dikenal juga sebagai ulat. Fase larva adalah fase makan yang sangat aktif dan intensif serta berkembang yang ditandai dengan adanya pergantian kulit atau dikenal juga sebagai molting. Setiap tahap antara satu molting dengan molting berikutnya dinamakan instar. Warna pada setiap instar ini dapat saja berbeda dengan instar selanjutnya. Warna ulat ada yang cerah menarik perhatian, tetapi kebanyakan berwarna hijau atau coklat.

        Hal ini nampaknya merupakan salah satu strategi dari larva untuk menghindari pemangsa. Ada juga ulat yang berwarna terang menarik perhatian sebagai tanda. bahaya (warning colouration) karena ternyata warna terang ini bertujuan untuk mengingatkan pemangsa bahwa larva tersebut beracun. Banyak larva dari species kupu-kupu yang berbeda dilengkapi dengan bulu atau duri pada permukaan tubuhnya.

             Setiap jenis larva memiliki bentuk, warna, dan bulu ulat yang berbeda dan memakan pakan yang berbeda pula. Morfologi larva kupu-kupu adalah bentuk tubuh umumnya silindris dan terdiri atas chepal, thorax, dan abdomen. Pada chepal ada mata dan alat mulut yang kuat. Tipe alat mulut larva kupu-kupu ini menggigit dan mengunyah (chewing mouthpart). Ada tiga pasang tungkai yang pendek pada thorax, ada empat pasang prolegs atau dikenal sebagai kaki semu pada ruas ke-3 sampai ruas ke-6 abdomen yang berjumlah lima pasang, dan juga ada kaki semu pada bagian ujung abdomen (anal proleg).

     ·         Pupa
Stadium pupa adalah fase istirahat setelah larva tumbuh sempurna dan telah berhenti makan. Pupa dibungkus dalam krisalis dan tidak akan bergerak selama proses perubahan menjadi kupu-kupu dewasa. Pada fase pupa masing-masing larva memiliki kelenjar sutera yang akan membantu mengaitkan tubuhnya ketika menjadi pupa pada batang, ranting, atau daun.

Di dalam tubuh yang seolah-olah diam dan istirahat ini, terjadi proses perubahan yang besar sehingga akan terbentuk kupu-kupu dewasa yang siap keluar dari kulit pupa. Pupa umumnya berwarna hijau atau coklat. Warna hijau atau coklat ini merupakan mekanisme pertahanan diri larva dari pemangsa (dengan menyerupai warna tumbuhan inangnya) sebagai salah satu mekanisme pertahanan.

Kematian kupu-kupu sering terjadi pada stadium pupa. Pupa dapat mudah terinfeksi oleh hewan parasit. Hewan parasit ini akan menusuk tubuh pupa lalu bertelur didalamnya. Perlahan-lahan pupa akan mati ketika telur hewan parasit tersebut berhasil menetas dan memakan tubuh (isi) pupa

·          Imago
Kupu-kupu yang akan keluar dari pupa dipengaruhi oleh faktor abiotik seperti kelembaban udara, suhu udara, dan cahaya matahari. Munculnya kupu-kupu umumnya tidak lama setelah matahari terbit atau biasanya pada siang hari. Hal ini untuk membantu proses pengeringan sayap kupu-kupu agar kupu-kupu dapat langsung terbang untuk mencari makan.

Keluarnya kupu-kupu dari dalam pupa diawali dengan spirakel yang dimiliki oleh kupu-kupu dihubungkan dengan tabung pendek sebagai bukaan atau sebagai ventilasi pada krisalis pupa. Ventilasi ini berguna untuk mengambil udara dengan menggunakan tabung pendek yang dihubungkan dengan spirakel pada kupu-kupu. Masuknya udara kedalam tubuh pupa memungkinkan kupu-kupu untuk memompa tubuhnya yang menyebabkan cangkang pupa sobek tepat di belakang kepala.

Setelah berhasil mengeluarkan bagian chepal-nya kupu-kupu kemudian akan memaksa tubuhnya untuk keluar dengan menggunakan kakinya untuk menarik semua bagian tubuhnya keluar dari krisalis pupa. Setelah semua tubuhnya keluar, kupu-kupu akan menetap dan hampir tidak bergerak untuk beberapa menit. Selama keadaan diam tersebut kupu-kupu memompa darah ke dalam pembuluh darah yang ada pada sayap agar sayap dapat merentang. Kupu-kupu kemudian akan bergerak untuk membantu mempercepat proses pengeringan sayapnya.


Sebelum terbang, kupu-kupu akan membuang hasil metabolisme tubuhnya dengan mengeluarkan cairan dari abdomennya. Kupu-kupu jantan biasanya akan langsung terbang sesaat setelah sayapnya mengeras, namun kupu-kupu betina cenderung untuk tinggal terlebih dahulu pada pupa tempat munculnya.

Kupu-kupu memiliki 4 sayap, yaitu dua sayap pada bagian depan dan dua sayap pada bagian belakang. Pada sayap terdapat venasi yang membuat pola dan berbeda pada setiap speciesnya sehingga dapat digunakan untuk mengenali jenis kupu- kupu. Venasi sayap juga berfungsi untuk memompa darah keseluruh bagian sayap untuk membuat sayap hangat.


C.    HABITAT LEPIDOPTERA
Kupu-kupu dapat dijumpai pada hampir semua tipe habitat jika ada tanaman inang yang sesuai untuk jenis-jenis kupu-kupu tersebut. Ada tempat-tempat yang memiliki jenis kupu-kupu yang hanya terdapat disana, yang dikenal sebagai jenis endemik. Umumnya pembatasan ini terjadi karena lokasi geografis dan isolasi genetika (Peggie dan Amir, 2006) serta seleksi habitat (Campbell, 2004). Kupu-kupu juga dapat ditemukan pada berbagai jenis hutan ataupun kebun.

Tentunya keanekaragaman dan diversitas tertinggi dijumpai di hutan primer yang menjadi habitat bagi banyak tumbuhan yang menjadi penyedia pakan bagi kupu-kupu. Area tepi hutan dan tepi sungai sering menjadi lintasan terbang kupu-kupu. Ada juga tempat yang dirancang khusus sebagai taman kupu-kupu.

Selain di habitat hutan dan taman kupu-kupu, kupu-kupu juga dapat ditemukan di sekitar rumah. Jika pada pekarangan rumah terdapat tumbuhan berbunga dan tumbuhan yang menjadi pakan ulat, maka halaman rumah juga dapat dikunjungi berbagai species kupu-kupu (Peggie, 2014).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas Makalah Penyebaran Berita Hoax

MAKALAH PENYEBARAN BERITA HOAX PSIKOLOGI DAN TEKNOLOGI INTERNET ...